Indonesia sebagai Negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah rawan bencana tertutama gempabumi. Kerusakan bangunan massif akibat gempa bumi menyebabkan korban jiwa dan kerugian secara ekonomi.
Seharusnya sebagai negeri yang punya potensi bencana gempa bumi tinggi, kita harus sadar dan paham benar apa yang harus dilakukan dan sipersiapkan untuk mengantisispasi bencana tersebut.
Serangkaian bencana akibat guncangan gempa kuat, menunjukan bahwa dampak bencana tersebut terbesar disebabkan oleh gagalnya bangunan rumah tembok, yang tidak mengikuti kaidah standar aman/tahan gempa.
Untuk lebih memastikan tingkat kerentanan bangunan terhadap goncangan bencana, baru baru ini BNPB mempopulerkan aplikasi android yang diberi nama ACeBS ( ASSESMEN CEPAT BANGUNAN SEDERHANA )
Aplikasi ACeBS di Kabupaten Bandung akan diujicoba di beberapa Desa, yaitu Desa Margamulya, Desa Pangalengan, dan Desa Sukamanah, Tim yang terdiri dari unsur Surveyor, Relawan dan Pendamping Desa, akan memulai kegiatan di lapangan pada tanggal 28-30 September 2019, setelah sebelumnya mendapat Bimbingan Teknis pada tanggal 27 September 2019.
Pada Kegiatan tersebut Tim akan mengambil sample sebanyak 25 Koresponden dari masing masing Desa. Koresponden yang dikunjungi akan mengisi beberapa pertanyaan yang terdapat pada aplikasi ACeBS.
Data yang dikumpulkan selanjutnya akan dianalisa untuk mengetahui tingkat kerentanan sebuah bangunan, hal ini diperlukan dalam menyusun prioritas Rencana Penanggulangan Bencana ( RPB ).
Tatang Karyana