You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Pangalengan
Desa Pangalengan

Kec Pangalengan, Kab Bandung, Provinsi Jawa Barat

Pelayanan Desa Pangalengan buka mulai dari jam 08.00 - 16.00 hari senin - jumat

Kopi Kabupaten Bandung Tingkatkan Ekspor

Administrator 24 Agustus 2019 Dibaca 849 Kali

2nd Bandung International Coffee Festival, di Festival Citylink, Bandung, Jumat, 27 Juli 2018.*

BANDUNG, (PR).- Permintaan pasar pada kopi Kabupaten Bandung terus meningkat. Para petani mulai menyasar pengembangan bisnis untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar internasional.

"Permintaan meningkat terus karena kualitas kopi kita bagus. Dari tahun ke tahun dengan adanya perputaran waktu dan perkembangan teknologi, kualitasnya makin bagus," ujar salah seorang petani kopi dari Kelompok Tani Wanoja 1954, Ety Sumiati, yang ditemui pada acara 2nd Bandung International Coffee Festival, di Festival Citylink, Bandung, Jumat, 27 Juli 2018.

Saat ini, kata dia, petani kopi di Kabupaten Bandung kewalahan menerima permintaan pasar nasional. Meningkatknya pamor kopi pegunungan Kabupaten Bandung makin meluas. Ety beberapa kali sempat menerima pesanan dari Australia dan Finlandia.

"Tetapi sementara ini belum bisa menerima pesanan karena disesuaikan dengan kemampuan. Sekarang saja sudah banyak permintaan dari Jakarta dan Bandung, karena tren cafe juga lagi bagus," ujar Ety, yang menjadi petani kopi sejak 2013.

Semenjak Kopi Puntang menjadi juara kontes kopi di Amerika Serikat, beberapa tahun lalu, pamor kopi Kabupaten Bandung terus melejit. Pada 2013, kata Ety, harga kopi gelondong (cherry) ada di kisaran Rp 2-3 ribu per kilogram. Sekarang, harganya sudah mencapai Rp 10 ribu per kilogram.

Pelestarian Lingkungan

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran menuturkan, pertanian kopi sangat membantu pelestarian lingkungan. Daerah hulu yang sempat dipenuhi pertanian sayuran sempat membuat perubahan daya dukung lingkungan.

Lalu, dimulailah perpindahan komoditas dari sayuran ke kopi. Saat ini terdapat 206 kelompok petani kopi, yang masing-masing berisikan sekitar 25 orang.

Seiring waktu, petani kopi mulai menikmati kesejahteraan. Para pemburu kopi, termasuk importir, mulai melirik kopi Kabupaten Bandung. Kopi Kabupaten Bandung sudah mengekspor hingga ke Jepang, Australia, dan rintisan ke Spanyol dan Prancis yang difasilitasi kementerian.

"Semenjak juara di Amerika Serikat, terjadi lonjakan permintaan. Kita tidak ingin kehilangan momentum. Petani diikutkan kompetisi. Lalu, terjadi booming dan kopi kami mendunia, dan yang penting terasa dampaknya bagi para petani," tuturnya.

Saat ini, produksi kopi gelondong Kabupaten Bandung mencapai 21 ribu ton per tahun. Luas area perkebunan kopi bertambah 1000 hektare per tahun. Dalam waktu dekat, kata Tisna, akan dibangun Taman Teknologi Pertanian. 

"Tahun ini peletakan batu pertama pusat teknologi kopi ini akan menghadirkan ahli  untuk mengembangkan budidaya  kopi. Hasil dari teknologi nanti bisa meningkatkan kualitas hasil tani di Kabupaten Bandung," ujarnya.

Adu teknik

Pada acara 2nd Bandung International Coffee Festival yang akan dihelat hingga 29 Juli 2018 itu sebanyak 20 peserta akan beradu teknik meracik kopi pada. Acara gelaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dan Indonesian Coffee Masters itu merupakan upaya menaikkan pamor kopi lokal Kabupaten Bandung.

Pendiri Indonesian Coffee Masters, Natanael Charis menuturkan, para peserta akan diuji juri terbaik. Tingkat kesulitan kompetisi ini cukup tinggi. Peserta harus memenuhi keahlian kejuaraan barista, latte art, espresso blend, brewing, cupping, dan banyak lagi.

“Tantangan tertinggi itu harus menguasai keseluruhannya, dengan waktu cepat, sambil terus menjaga konsentrasi. Dengan menyajikan kopi di bawah tekanan, mereka akan diuji kemampuan manage stress sehingga tetap bisa melayani tamu dengan baik,” ujar Natanael.

Juara kompetisi akan mendapatkan Rp 15 juta (juara I), Rp 10 juta (II), dan Rp 5 juta (III). Juaranya akan dikirim ke London dengan dukungan Pak Arief Suditomo.***

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2022 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 3.378.627.900,00 Rp 3.378.627.900,00
100%
Belanja
Rp 3.418.117.700,00 Rp 3.418.117.700,00
100%
Pembiayaan
Rp 139.489.800,00 Rp 139.489.800,00
100%

APBDes 2022 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp 12.000.000,00 Rp 12.000.000,00
100%
Hasil Aset Desa
Rp 147.000.000,00 Rp 147.000.000,00
100%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp 3.300.000,00 Rp 3.300.000,00
100%
Dana Desa
Rp 1.534.699.000,00 Rp 1.534.699.000,00
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 272.003.500,00 Rp 272.003.500,00
100%
Alokasi Dana Desa
Rp 1.279.625.400,00 Rp 1.279.625.400,00
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 130.000.000,00 Rp 130.000.000,00
100%

APBDes 2022 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 1.707.568.700,00 Rp 1.707.568.700,00
100%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 531.323.000,00 Rp 531.323.000,00
100%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp 174.500.000,00 Rp 174.500.000,00
100%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp 240.350.000,00 Rp 240.350.000,00
100%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 764.376.000,00 Rp 764.376.000,00
100%