You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Pangalengan
Desa Pangalengan

Kec Pangalengan, Kab Bandung, Provinsi Jawa Barat

Pelayanan Desa Pangalengan buka mulai dari jam 08.00 - 16.00 hari senin - jumat

Rempug P2WKSS Dengan Semangat Sabilulungan

Administrator 08 Juli 2019 Dibaca 650 Kali

Rempug P2WKSS Dengan Semangat Sabilulungan

Rabu, 03 Juli 2019

 

Moto pembangunan Sabilulungan yang diusung oleh Bupati Bandung H.Dadang M. Naser, SH. S.Ip, M.Ip, menjadi kearifan lokal yang diterapkan pada seluruh program kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.


Termasuk dalam mendukung dan mengimplementasikan program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).


Program yang mengangkat perempuan sebagai motor penggeraknya tersebut, pada tahun 2019 menyasar RW 7 Kampung Babakan Kiara, di Desa Malasari Kecamatan Cimaung.


Penetapan lokasi ini sendiri terpayungi oleh Surat Keputusan Bupati Bandung Nomor 411.4/Kep.656-DP2KBP3A/2018 tentang Desa Malasari Kecamatan Cimaung sebagai Lokasi Desa/Kelurahan Binaan untuk Pelaksanaan P2WKSS Tahun 2019.


Menyikapi berbagai aspek permasalahan sosial di Kampung Babakan Kiara, Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bandung, Hj. Kurnia Agustina Dadang M.Naser mengatakan sebagai mitra pemerintah daerah, pihaknya siap bersinergi.


"Dalam hal ini, kita berupaya membentuk perempuan yang kuat, cerdas dan terampil. Kita arahkan agar semua aktivitasnya dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan keluarganya, dan umumnya dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya," ucap Kurnia Agustina di Soreang, Selasa (2/07).


Kurnia Agustina menjelaskan, data Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung mencatat sebanyak 100 perempuan Kepala Keluarga (KK) binaan menjadi sasaran kegiatan P2WKSS tahun ini.


Permasalahan sosial yang ada diantaranya adalah dari aspek pendidikan, banyak anak yang putus sekolah. Sementara dari sisi kesehatan, banyak warga yang masih mengabaikan pentingnya kesehatan. Seperti prilaku warga yang masih Buang Air Besar (BAB) sembarangan, padahal sarana jamban sudah ada.


Sedangkan dari aspek perekonomian, warga setempat menyatakan butuh lahan untuk bertani. Perlu diketahui, Desa Malasari merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bandung sebagai penghasil bawang merah. Hal itu tentunya menjadi harapan bagi mereka bisa mengembangkan potensi wilayahnya.


"Semua permasalahan itu tentunya menjadi fokus perhatian pemerintah daerah. Kami sebagai mitra kerja, berupaya membantu mensinergiskan program yang kita punya dengan P2WKSS. Kita rempug program ini dengan semangat sabilulungan,"ucap Kurnia.


Menyikapi berbagai permasalahan yang ada, lebih jauh Kurnia menilai, akan banyak stakeholder yang ikut berperan. Selain perangkat daerah, tentunya keterlibatan pihak swasta pun dibutuhkan.


Bagi pihaknya sendiri, disamping aktivitasnya di PKK, sebagai Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), akan turut berperan mensinergiskan program kegiatannya melalui pembinaan dari aspek kesehatan dan penyediaan layanan rehabilitas sosial.


Sedangkan dari aspek pendidikan, menurut istri Bupati Bandung tersebut, kapasitas dirinya sebagai Bunda Literasi dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), akan mendukung percepatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Bandung melalui program-programnya.


Sementara dalam bidang perekonomian, ujar Kurnia, perannya sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bandung, siap mengarahkan dan memberdayakan para perempuan di desa setempat agar terampil dan berinovasi dalam bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).


"Saat ini kita juga tengah gencar mengkampanyekan Gerakan Gemar Makan Ikan pada masyarakat, terutama anak-anak. Apalagi sebentar lagi Pasar Ikan Modern (PIM) Sabilulungan akan segera beroperasional di Kabupaten Bandung. Selain dapat memutar perekonomian, diharapkan keberadaannya dapat menekan angka stunting di Kabupaten Bandung", harapnya pula.


Sejatinya, dalam pandangan Kurnia, P2WKSS merupakan program yang sarat dengan manfaat. "Disamping dapat meningkatkan kualitas perempuan, melalui program ini akan tergali potensi-potensi perempuan Kabupaten Bandung,"tegasnya pula.


Sumber : Humas Pemkab Bandung

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2022 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 3.378.627.900,00 Rp 3.378.627.900,00
100%
Belanja
Rp 3.418.117.700,00 Rp 3.418.117.700,00
100%
Pembiayaan
Rp 139.489.800,00 Rp 139.489.800,00
100%

APBDes 2022 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp 12.000.000,00 Rp 12.000.000,00
100%
Hasil Aset Desa
Rp 147.000.000,00 Rp 147.000.000,00
100%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp 3.300.000,00 Rp 3.300.000,00
100%
Dana Desa
Rp 1.534.699.000,00 Rp 1.534.699.000,00
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 272.003.500,00 Rp 272.003.500,00
100%
Alokasi Dana Desa
Rp 1.279.625.400,00 Rp 1.279.625.400,00
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 130.000.000,00 Rp 130.000.000,00
100%

APBDes 2022 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 1.707.568.700,00 Rp 1.707.568.700,00
100%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 531.323.000,00 Rp 531.323.000,00
100%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp 174.500.000,00 Rp 174.500.000,00
100%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp 240.350.000,00 Rp 240.350.000,00
100%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 764.376.000,00 Rp 764.376.000,00
100%