Bandung - Macan tutul yang sempat tersesat di kandang ayam milik warga di Pangalengan, Kabupaten Bandung akhirnya dilepasliarkan usai menjalani perawatan di Kebun Binatang (Bunbin) Bandung.
"Setelah menjalani pemulihan selama kurang lebih 17 hari, maka dinyatakan macan tutul sudah layak untuk dikembalikan ke rumahnya," ucap Kepala Bidang KSDA Wilayah II Soreang Memen Suparman sebelum pelepasliaran di Bunbin Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (21/6/2018).
Baca juga: Sebelum Dilepasliarkan, Macan Tutul Dititipkan di Bunbin Bandung |
Memen menuturkan saat ini kondisi macan tutul sangat berbeda sejak pertama kali ditemukan di kandang ayam warga. Awalnya kondisi fisik macan tutul terbilang memprihatinkan, namun kini sudah semakin baik.
"Secara fisik saat datang kondisinya kurus. Waktu itu juga sakit dan tidak bersuara. Sekarang sudah sehat, hidungnya berair yang menandakan satwa itu sehat. Sekarang juga sudah aktif dan sudah ada suaranya," katanya.
Macan tutul tersebut akan dilepasliarkan di kawasan yang sama seperti saat ditemukan yakni di Gunung Tilu, Pangalengan. Kawasan tersebut, kata Memen, merupakan 'rumah' dari macan tutul itu.
"Tempatnya masih sama, cuma nanti di atasnya lagi. Di cagar alam Gunung Tilu yang memang habitat macan tutul jawa," tuturnya.
Pihaknya berharap dengan kondisi yang bugar hewan bernama latin Panthera Pardus Melas ini bisa kembali beraktivitas secara liar sebagaimana mestinya. Macan tutul berusia remaja ini juga diharapkan bisa mudah dalam mencari makanan sendiri.
Sementara itu dokter hewan Bunbin Bandung juga menyatakan kondisi macan tutul tersebut sudah sehat. Sehingga macan bisa dilepaskan ke habitatnya.
"Dari pemeriksaan fisik, kondisi kesehatan secara umum baik," ujar Kepala Kesehatan dan Penelitian Bunbin Bandung Dedi Trisasongko.
Dedi menuturkan pemulihan kesehatan macan tutul dilakukannya secara bertahap. Sejak awal ditemukan dan dibawa ke Bunbin kondisi macan tutul lemah lalu hidung kering yang menandakan dehidrasi.
Sejak awal dirawat macan langsung diberi beragam upaya untuk mengembalikan kondisi fisiknya. Saat ditempatkan di ruang karantina, macan tutul diberi makan berupa 2 kg daging ayam dan 1 kg daging sapi setiap harinya.
"Pakan itu habis termakan. Lalu kita beri multivitamin juga. Kondisi kotorannya juga sudah tidak cair, sekarang padat lah. Secara umum baik dan nafsu makan juga baik," kata Dedi.
Dari pantauan detikcom kondisi macan tutul meski berada di dalam kandang kecil yang siap dilepaskan terlihat aktif. Beberapa kali terdengar auman yang keluar dari mulut macan tutul itu.
Sebelumnya warga Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung digegerkan dengan kemunculan macan tutul. Hewan itu terjebak di dalam kandang ayam milik warga dan memangsa tiga ekor ayam juga dua ekor itik. Menurut keamanan setempat, macan tutul masuk pemukiman sejak Minggu 3 Juni malam.
Mendapatkan laporan tersebut, Tim Gugus Tugas Evakuasi dan Penyelamatan BBKSDA Jabar yang dibantu personel dan peralatan senapan bius dari Bunbin Bandung langsung meluncur menuju ke lokasi kejadian. Penangkapan dilakukan dengan metode penembakan bius.
Usai ditangkap macan tutul tersebut dikirim ke Bunbin Bandung pada Senin 4 Juni. Setelah lebih dari dua pekan di Bunbin hewan tersebut kini akan dilepaskanliarkan.
Baca juga: Turun Gunung, Macan Tutul Terjebak dalam Kandang Ayam di Pangalengan |
(dir/tro)
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4075676/sempat-dirawat-macan-tutul-dilepasliarkan-ke-gunung-tilu